BERITATURKI.COM, Ankara- Aksi pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan khusus Australia terhadap hampir empat lusin warga sipil Afghanistan merupakan sebuah kebiadaban, kata juru bicara kepresidenan Turki, Jumat siang (20/11).
“Ini adalah barbarisme modern. Telah dipahami bahwa 39 warga sipil tawanan sengaja dibunuh di Afghanistan untuk mendapatkan rekrutan tentara Australia yang siap membunuh,” kata Ibrahim Kalin di Twitter.
Protes yang meluas diperkirakan terjadi di negara itu dalam beberapa hari mendatang karena rincian laporan tersebut sampai ke publik melalui media lokal.
Otoritas Australia pada Kamis akhirnya merilis rincian penyelidikan atas setidaknya 39 insiden pembunuhan warga sipil oleh pasukan khusus mereka di Afghanistan.
Kepala Pasukan Pertahanan Australia Jenderal Angus Campbell meminta maaf dari orang-orang Afghanistan saat dia berbagi rincian mengerikan dari penyelidikan tersebut.
“Kepada rakyat Afghanistan, atas nama Angkatan Pertahanan Australia, saya dengan tulus dan tanpa pamrih meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh tentara Australia. Saya telah berbicara langsung dengan rekan Afghanistan saya, Jenderal (Yaseen) Zia, untuk menyampaikan pesan ini,” ujarnya dalam pidato di televisi.
Perilaku seperti itu, katanya, “sangat tidak menghormati kepercayaan yang diberikan pada pasukan Australia oleh rakyat Afghanistan, pada saat mereka meminta bantuan kami.”
Menyambut pengakuan publik atas kejahatan tersebut, komitmen terhadap keadilan dan kompensasi bagi para korban, Kementerian Luar Negeri Afghanistan menjuluki pembunuhan warga sipil “tak termaafkan.”
Sementara itu, istana kepresidenan Afghanistan di Kabul mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Mohammed Ashraf Ghani menerima panggilan telepon dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison atas laporan tersebut.
“Dalam panggilan telepon ini, Perdana Menteri Australia mengungkapkan kesedihannya yang paling dalam atas kesalahan yang dilakukan oleh beberapa pasukan Australia di Afghanistan dan meyakinkan Presiden Republik Islam Afghanistan tentang penyelidikan dan untuk memastikan keadilan,” bunyi pernyataan itu.
Sumber: Daily_Sabah